Batik Tasikmalaya - Sejarah, Filosofi, Makna, Ciri Khas, dan Perkembangannya
Loading...
Letak geografis Tasikmalaya yang berada di jalur lalu lintas antara Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah berdampak positif. Salah satu dampaknya positif tersebut yaitu perkembangan batik di Kabupaten Tasikmalaya. Batik Tasikmalaya sendiri umumnya termasuk ke dalam Batik Priangan atau Parahyangan, dimana batiknya hampir sama dengan batik Provinsi Jawa Barat lainnya yang mempunyai warna-warna yang sangat menarik dan juga berani. Permainan warna tersebut membuat Batik Tasikmalaya ini mempunyai banyak penggemar.
Daftar Isi
Sejarah Batik Tasikmalaya
Menurut sejarahnya, batik mulai dikenal oleh masyarakat Tasikmalaya saat dimasa Kerajaan Tarumanegara. Hal tersebut diperkuat dengan adanya populasi pohon tarum yang bermanfaat didalam pembuatan batik masa kala itu. Wilayah di Kabupaten Tasikmalaya yang terkenal akan peninggalan batiknya diantara seperti di Manonjaya, Sukapura, Wurug, Mangunreja, dan Tasikmalaya Kota. Sukapura sendiri merupakan pusat pemerintahan kerajaan dimasa lampau yang letaknya berada dipinggir kota Tasikmalaya.
Dahulunya, daerah ini banyak ditempati oleh para penduduk yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah akibat dari gelombang pengungsian dikarenakan peperangan yang terjadi dimasa Kerajaan di Jawa Tengah yang sedang berkembang. Masyarakat yang berasal dari Jawa Tengah tersebut kemudian menetap di daerah sekitar Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis ini pada prinsipnya tetap membawa kebiasaannya, yaitu membatik. Pada akhirnya, batik kemudian mulai berkembang di masyarakat Provinsi Jawa Barat, terutama di Kabupaten Tasikmalaya dan sekitarnya. Awal mulanya Batik Tasikmalaya ini sangat mirip sekali dengan Batik yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Namun, kondisi lingkungan sekitarlah yang mengakibatkan batik Tasikmalaya ini mempunyai ciri khasnya tersendiri.
Dimasanya, kejayaan Batik Tasikmalaya sudah membuat kota ini dijuluki sebagai pusat industri batik di selatan Provinsi Jawa Barat. Seakan-akan ingin mengulangi masa kejayaannya dimasa lampau. Masyarakat Tasikmalaya saat ini bangkit dan kemudian mengangkat kembali Batik Tasikmalaya sebagai produk komoditi yang tentunya unggulan. Industri Batik Tasikmalaya saat ini sedang menggeliat. Batik Tasikmalaya dikerjakan ke dalam 2 teknik, yakni batik tulis dan juga batik cap. Membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk menghasilkan batik tulis. Sedangkan hanya membutuhkan 2 hati untuk membuat batik cap. Oleh sebab itu, batik tulis ini tentunya lebih mahal harganya.
Keunikan Batik Tasikmalaya
Terdapat keunikan di dalam proses membatik, dimana sebelum selembar kain batik tersebut dipakai, para perajin batik di Sukapura biasanya akan merendam dan kemudian membilas kain tersebut sebanyak 15 kali. Air rendaman sendiri yaitu campuran dari air bersih, merang, dan juga minyak kacang tanah. Tujuan dari perendaman dan bilas yang dilakukan berulang kali ini berfungsi untuk merapatkan serat kain supaya kuat dan juga awet mengikat warna.
Motif Batik Tasikmalaya
Ada beberapa jenis Batik Tasikmalaya, diantaranya seperti Batik Sukapura atau Sukaraja, Batik Sawoan atau Karajinan atau Wurug, dan Batik Tasikan atau Tasik. Dilihat sepintas, Batik Sukapura ini menyerupai batik dari Madura dengan ragam hiasnya yang sangat kontras didalam ukuran motif dan warna. Batik Sawoan merupakan batik yang umumnya lebih di dominasi dengan warna coklat seperti halnya warna buah sawo ditambah dengan warna indigo dan ornamen berwarna putih, mirip sekali seperti Batik Solo. Sedangkan Batik Tasik mempunyai ciri yaitu warna-warna yang cerah disebabkan pengaruh dari batik pesisiran.
Bila dilihat dari jenis motifnya, Batik Tasikmalaya dapat dibedakan menjadi 3, yakni batik bercorak payung, Batik bercorak burung atau corak fauna, dan batik bercorak kacang panjang atau flora. Batik bercorak payung sendiri yaitu corak batik berdasarkan pada sebuah payung yang terbalik, yakni Payung Geulisnya sebagai lambang dari kota Tasikmalaya.
Selain itu, batik batik Tasikmalaya juga mempunyai beberapa motif lainnya, seperti antanan, akar, guci latar batu, balimbing, awi ngarambat, lancah tasik, rereng daun peuteuy papangkah, sente, merak, tsunami udey, gunung kawi, calaculu, lamban samping, kadaka, rereng orlet, renfiel, lancah sawat ungu, manuk rereng peutey selong, rereng sintung, merak latar haremis, manuk latar sisik, parang, merak ngibing, sisit naga, sidomukti payung, taleus sukaraja, dan turih-wajit-Limar.
Ciri Khas Batik Tasikmalaya
Setiap motif batik tentunya mempunyai ciri khasnya masing-masing, tidak terkecuali denga motif Batik Tasikmalaya ini sendiri, dimana batik tasikmalaya sangat kental dengan nuansa Parahyangan, seperti halnya motif bunga anggrek dan burung. Selain itu ada pula motif Merak-Ngibing,Pisang-Bali, Sapujagat, Cala-Culu, dan Awi Ngarambat. Batik Tasikmalaya mempunyai ciri khasnya tersendiri, yakni bermotifkan alam, flora, dan fauna. Batik Tasikmalaya hampir mirip dengan Batik Garut, hanya sajaberbeda dari sisi warnanya yang lebih terang.
Filosofi dan Makna Batik Tasikmalaya
Motif batik tasikmalaya yang umumnya lebih ke motif alam, mempunyai makan filosofi tersendiri yaitu untuk selalu menjaga kelestarian alam yang ada sekitar.
Perkembangan Batik Tasikmalaya
Dalam perkembangannya, meskipun mempunyai pakem yang sudah diturunkan oleh para pembatik terdahulu, namun para pengrajin Batik Tasikmalaya saat ini mempunyai kemajuan dalam kreatifitasnya menciptakan berbagai macam motif-motif batik kontemporer, yang tentunya menyesuaikan perkembangan sosial dan juga minat pasar. Oleh sebab itulah, banyak batik-batik yang bernuansa khas Tasikmalaya, tetapi mempunyai corak modern seperti halnya bermotif mobil atau benda-benda lainnya.
Suka artikel berjudul Batik Tasikmalaya - Sejarah, Filosofi, Makna, Ciri Khas, dan Perkembangannya, Yuk bagikan ke: